Postingan

Awal dan akhir

 Bismillah..  Hanya menunggu menit, aku pun memutuskan hal yang sama pada orang lain. Yah, impas. Beberapa memang datang hanya karena rasa penasaran, tapi kali ini kurasa bukan. 2orang dengan gagah berani serius denganku bahkan yang satunya sudah pernah meminta izin bapak ibu untuk hal itu. Beratt sekali memutuskan mana yang harus kupilih. Antara yang duluan, lama, dan tau bagaimana kehidupannya atau ia yang belum terlalu kukenal. Hingga Allah mengirimkan sinyal.. Aku tak memilih keduanya. Sekarang, kembali dari awal. Aku sendiri saja. Biarlah waktu yang membuktikan siapa jodohku. Segalanya aku serahkan pada Allah, Dzat yang menciptakanku. Tak ingin lagi memulai yang tak pasti. Jodohku... entah itu pernikahan atau kematian aku pun tak tau.  Tak apa sepi di dunia sebentar, asal aku tak menambah dosa dengan meminta orang lain menunggu atau membersamaiku dalam ikatan yang haram. Aku yakin Allah Maha tau yang terbaik untuk hambaNya.  Sabar fi... berhenti jika dirasa jalan yang kamu lalui m

pertama

 Bismillah..  Hai! mungkin tulisan yang sedikit ini akan kukenang sampai kapanpun. Tentangnya yang memberanikan diri menghadapku untuk kali pertama meminta untuk serius. Syok. Sosok yang hanya sebatas aku mengenalnya tidak terlalu dalam. Tak kunjung kuberi jawab, ia bertanya lagi dan lagi.. terus menerus tiada henti. Ya. memang. Aku ini jahat sekali. Membiarkan anak orang tersakiti. Maaf... Tapi aku tak ingin salah langkah. Doa, pertimbangan orang tua, dan banyak masukan orang terdekat seperti jarum runcing yang menjahit hati. Apa aku salah? tentu saja. Aku sama sekali tidak tegas dalam memilih bahkan pada waktu yang terbilang tidak singkat. Aku melihatnya benar-benar ada niatan baik dan tulus. Maaf.. aku memang bodoh sekali. Dalam hal ini aku tidak ingin membela diri.  Kini.. malam ini.. dia pun menyerah. Tak kuasa aku berkata. Nampaknya dia kecewa. Dan aku pun sama sekaligus lega. Mungkin ini jawaban dari istikharah ku yang lalu. "Dekatkan jika memng dia jodohku, dan jauhkan jik

hai kamu

 Bismillah,  Banyak tanggungjawab yang menantiku di depan sana. Udah gaboleh cengeng lagi.  Hihii kalo lagi sedih gini tuh jadi kerasa banget ya, aku ini bukan apa-apa atau pun siapa-siapa. Aku hanya serpihan debu yang terpontang panting mengikuti aliran angin.  ALLAH selalu bersamaku. Bahkan ketika seluruh isi dunia menjauh, ALLAH selalu denganku. Laa Khaula Wa Laa Quwata Illa Billah.,  Teruntuk kamu partner berpikir yang selalu kurepotkan dalam banyak event, maaf yaaa. MAAF untuk setiap salah dan khilaf dalam proses pendewasaanku. Kamu berhak marah atau kecewa, asal jangan membenci dan menghilang seperti orang yang tak pernah mengenal. Singgah sementara atau menetap selamanya?  Hmm pertanyaan kemarin lusa pada diri sendiri dan pernyataanku yang mengiringi : -Tak ada yang perlu diakhiri untuk sesuatu yang tak pernah dimulai- Jauh-jauh hari sejujurnya aku sudah mengira hal ini akan terjadi, hanya saja ternyata waktu eksekusinya adalah sekarang. Yang kupikirkan adalah kosong. Tapi aku t
 Bismillah.., Saat ini aku masih di Jogja, mungkin masa-masa terakhirku di sini. Alhamdulillah, banyak sekali pelajaran hidup yang kudapat. Hmmm senang sekali rasanya menyendiri di tengah keramaian, terasa asing di antara banyak orang. Ah, sesederhana itu ternyata bahagia. Suka sendiri tapi benci dengan sepi.  Apa ya?  Halus sekali perasaanku ini, heran. Mudah tersentuh bahkan mengenai hal-hal yang sepele.  Aku ingin sekali bercerita, tidak merujuk pada satu nama. Hari ini..  Hmmm aku takut dibaca lagi jika kukatakan di blog ini. Ohayaouu but..  Tapi kan ini hidupku, tak perlu lah mengatur seperti itu. Iya. entahlah.  Kenapa harus saling memblokir (lagi)? Maaf aku kalo udah sampai itu, bahkan juga karenamu. Hmm yasudahlah. Hanya kata maaf yang ingin kuucap. MAAF Alhamdulillah

akhir

Bismillah.. Ada  banyak pertanyaan yang pada akhirnya hanya melintas begitu saja tanpa pernah kutanyakan. Well, it's okey. -Kita adalah dua, yang tak pernah menjadi satu. Dan tenang saja, memang sudah seharusnya begitu-   Menurutku, langkahmu sudah tepat. Memilih hilang dari peradaban tanpa ada kabar yang tak seharusnya datang. Benar-benar berat di awal, namun manis ketika sudah berjalan. "Pergilah jika itu yang terbaik, menjauhlah dan jangan berbalik" Saat april berlalu, mari tak lagi berbicara tentang harapan yang sia-sia. Mari berhenti memberi sinyal seolah kata dapat mewakilkan rasa yang paling rahasia. Kamu paham betul perihal siapa dirimu. Setelah hari itu, mengingatmu hanya akan menyisakan banyak tanya. Sementara fokusku dalam belajar berlarian entah kemana. Pada satu titik,.. terkadang hati perlu menepi sejenak, merapikan kembali niat yang sudah terencana. Tak perlu lagi menyusun proposal di halte penantian, biarlah takdir menemukan jawaban atas segal

sisi

Bismillahirrahmanirrahiim.. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Afi pengin curhat! hmm mumpung di rumah ada wifi alhamdulillah, tentang ini nih "2 SISI KEHIDUPAN YANG BERBEDA DALAM 1RAGA'' Pernah merasakan? Dimana satu diantara keduanya tidak bisa dengan mudah untuk dilepaskan, namun juga terlalu sulit jika harus dipersatukan. Tentu. Tentu saja kau tak pernah tau persis apa yang aku rasakan sebelum kamu berada di posisi yang sama seperti orang ingin kamu rasakan perasaannya. Ini bukan main-main apalagi hanya sekedar kata-kata bualan tak bermakna. Karena sungguh aku mengalaminya. Bukan hanya aku, tapi ada juga satu orang temanku. Dan ya, bedakan antara dua sisi kehidupan dengan dua sisi kepribadian. Mereka gak sama sekali sama. Intinya adalah.. yang aku jalani selama ini masih mengambang. Memang ada satu yang aku lebih condong terhadapnya dan menarik diri dari yang lain. Namun ternyata pada peng-aplikasiannya aku masih melekat pada sisi yang lain. Ga

Nasihati aku

Bismillahirrahmanirrahim.. Sebelumnya Afi pribadi ingin meminta maaf dari hati yang terdalam untukmu yang merasa terlukai oleh lisan, tulisan, maupun perbuatanku selama ini ya teman-teman. Afwan. Aku sadar betul betapa rasanya memendam perasaan ini. Namun jauh lebih sakit jika aku mengutarakan secara langsung sedangkan apa yang diharapkan terjadi ternyata jauh dari ekspektasi. Ya.. Aku. Topik yang sering kubawakan dalam tulisanku memang kebanyakan berhubungan dengan diriku sendiri. Entahlah.. Aku ingin seseorang di luar sana memberiku nasihat untukku. Apapun itu.. Nasihatilah aku. Kumohon.. Afwan. Rasanya sekarang ini aku sudah terlalu jauh dengan diriku yang dulu. Kemana Afi yang kukenal pemberani dan cuek dengan anggapan menjatuhkan yang terlontar padamu? Mana Afiku yang itu? Aku semakin merasa bersalah ketika aku melanggar syariatNya. Ya. Awalnya memang sedikit, tapi dari sedikit hal tersebut aku melakukannya menjadi sering. Dan aku? Aku tau aku introvert. Introvert strugg